Mengidentifikasi Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan Modul 2

Mengidentifikasi Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan

Modul 2

3 Dosa Pendidikan Kekerasan Seksual

A. Simak Data Kasus Kekerasan Seksual

Latihan Pemehaman :

Berikut ini pernyataan yang kurang tepat dalam upaya mencegah dan menangani Kekerasan Seksual pada satuan pendidikan…

A. Membentuk tim satgas anti Kekerasan Seksual 

B. Memberikan informasi mengenai Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi HKSR di sekolah

C. Membentuk layanan pengaduan

D. Memperketat aturan seragam sekolah

Jawabannya adalah D

Cerita Reflektif : Menurut Bapak dan Ibu, apa yang menyebabkan Kekerasan Seksual  dalam konteks satuan pendidikan masih cukup tinggi?

Jawaban: Menurut saya Kekerasan Seksual  dalam konteks satuan pendidikan masih cukup tinggi disebabkan oleh beberapa faktor, pertama adalah penerapan tata tertib yang tidak maksimal.

Ini menyebabkan pelanggaran dapat bebas tanpa sangsi. Disamping itu, pergaulan bebas dalam masyarakat tanpa adanya pengawasan ketat dari orang tua turut andil terhadap Kekerasan Seksual.

Alternatif jawaban lain: Kekerasan Seksual dalam satuan pendidikan masih cukup tinggi karena masih banyaknya kasus pelecehan Seksual yang terjadi di lingkungan sekolah dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan Seksual yang komprehensif dan inklusif bagi seluruh siswa-siswi.

Selain itu, masih adanya stigma dan ketidaktahuan tentang pentingnya melaporkan kasus Kekerasan Seksual juga menjadi faktor penyebab tingginya angka Kekerasan Seksual di satuan pendidikan.

B. Kenali Mitos Kekerasan Seksual

Latihan Pemahaman:  Pernyataan di bawah ini merupakan mitos yang kerap terdengar saat membicarakan kasus Kekerasan Seksual , yaitu…

A. Pakaian korban yang terlalu minim adalah penyebab dia mengalami Kekerasan Seksual 

B. Budaya victim blaming membuat korban tidak berani bersuara

C. Lelucon yang mengarah pada konten seksual termasuk Kekerasan Seksual  verbal

D. Korban kasus kekerasan tidak hanya perempuan, tapi juga laki-laki

Jawabannya adalah A

Cerita Reflektif : Adakah asumsi-asumsi lainnya yang kerap Ibu dan Bapak jumpai terkait Kekerasan Seksual ?

Jawaban: Asumsi lain adalah sebuah pertanyaan kepada korban mengapa keluar malam-malam atau mengapa korban berpakaian minim.

C. Apa yang Membuat Seseorang Rentan Menjadi Korban?

Latihan Pemahaman:

Berikut yang termasuk kondisi dan situasi yang menyebabkan seseorang rentan menjadi korban Kekerasan Seksual  adalah…

A. Pergaulan bebas

B. Ketimpangan relasi kuasa

C. Kurang kasih sayang di masa kecil

D. Memiliki sifat penakut dan tertutup

Jawabannya adalah B

Cerita Reflektif : Bagaimana respons Ibu dan Bapak dalam menghadapi korban Kekerasan Seksual ?

Jawab: Menjalankan prinsip utama yaitu membantu korban terlebih dahulu: persetujuan korban berdasarkan informasi yang di terima.

D. Dampak yang Dialami Korban Kekerasan Seksual

Latihan Pemahaman : Dampak non-fisik yang diderita korban akibat Kekerasan Seksual  yaitu….

A. Penyakit menular Seksual dan tubuh mudah lelah

B. Dampak ekonomi dan luka pada tubuh

C. Stamina tubuh menurun, dampak sosial

D. Dampak psikis dan dampak sosial

Jawabannya adalah D

Cerita reflektif : Bapak dan Ibu, sudahkah kita memprioritaskan kondisi terbaik bagi korban?

Jawabab: Sudah semestinya kita memprioritaskan kondisi terbaik bagi korban, karena prioritas penanganan kasus Kekerasan Seksual  adalah pemulihan bagi korban yang sesuai dengan kebutuhan, keamanan, dan kenyamanannya.

E. Faktor Pendorong Pelaku Kekerasan Seksual

Latihan Pemahaman : Berikut ini yang bukan merupakan faktor pendorong yang menyebabkan seseorang menjadi pelaku Kekerasan Seksual  di satuan pendidikan adalah…

A. Memiliki kekuasaan/ jabatan

B. Budaya permakluman/ menormalisasi Kekerasan Seksual 

C. Tidak adanya peraturan

D. Kurangnya apresiasi terhadap kinerja yang sudah dilakukan

Jawabanya adalah D

Cerita reflektif: Sebagai pendidik, apa yang bisa kita lakukan untuk meminimalisasi faktor-faktor pendorong pelaku Kekerasan Seksual di satuan pendidikan?

Jawaban : Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membiasakan toleransi, disiplin dan peduli. Selain itu adalah penerapan tata tertib yang baik akan meminimalisir terjadinya Kekerasan Seksual  bukan hanya di satuan pendidikan, namun di lingkungan sekitar.

F. Apa Saja Sanksi untuk Pelaku Kekerasan Seksual?

Latihan Pemahaman: Apabila pelaku Kekerasan Seksual  di satuan pendidikan adalah seorang pendidik atau tenaga kependidikan, maka ia dapat dikenai tiga macam sanksi: ringan, sedang, dan berat.

Berikut contoh sanksi skala sedang yang dikenakan pada pendidik adalah…

A. Pernyataan minta maaf tertulis yang dipublikasikan di media massa

B. Pemberhentian sementara

C. Teguran tertulis

D. Mengikuti proses hukum sesuai Undang-Undang yang berlaku

Jawab yang tepat adalah B

Cerita Reflektif: Dari beragam kasus Kekerasan Seksual yang Ibu dan Bapak ketahui, adakah pelaku Kekerasan Seksual  yang belum pernah menerima sanksi apa pun dan mengapa situasi itu bisa terjadi?

Jawaban : Ada. dengan tindakan sebagai berikut:

Sebagai seorang profesional di bidang pendidikan, guru mempunyai peran penting dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk Kekerasan termasuk pelecehan Seksual.

Oleh sebab itu, seharusnya guru memiliki sikap yang tegas dan proaktif dalam menangani pelaku pelecehan Seksual di sekolah.

Jika pelaku pelecehan Seksual di sekolah belum dihukum, seharusnya guru melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:

1. Melaporkan kejadian itu kepada pihak yang berwenang seperti kepala sekolah, polisi atau Dinas Pendidikan setempat. Guru harus memastikan bahwa pelaku pelecehan Seksual dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

2. Memberikan dukungan dan perlindungan kepada korban. Guru mesti memastikan bahwa korban memperoleh perlindungan dan dukungan yang mereka butuhkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mendengarkan keluhan korban, memberikan informasi tentang hak-hak mereka, dan menghubungkan mereka dengan sumber daya yang dapat membantu seperti konselor atau terapis.

3. Melakukan pendidikan dan pencegahan pelecehan Seksual. Guru mesti melakukan edukasi kepada murid-murid dan masyarakat sekitar tentang pentingnya mencegah pelecehan Seksual. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan seminar, diskusi kelompok atau kegiatan lain yang relevan.

4. Melakukan tindakan pencegahan. Guru mesti melakukan tindakan preventif dengan memberikan pemahaman kepada murid dan orang tua tentang pentingnya mencegah tindakan pelecehan Seksual.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberi edukasi mengenai batasan-batasan yang wajar, memberikan contoh perilaku yang baik, dan meningkatkan keamanan di lingkungan sekolah.

Pada situasi seperti ini, guru harus berperan aktif dan bertanggung jawab dalam melindungi anak-anak dari pelecehan Seksual. Guru harus memberikan contoh yang baik bagi murid-murid dan membantu membangun lingkungan yang aman dan nyaman bagi korban pelecehan.

Kunci Jawaban Post Test Modul 2 Topik 3 Mengidentifikasi  Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan

1. Menurut Yayasan Pulih, anak laki-laki justru seringkali tidak berani melaporkan kasus kekerasan seksual yang mereka alami, karena….

A. Jarang sekali anak laki-laki menjadi korban kekerasan seksual

B. Kasus kekerasan seksual yang menimpa anak laki-laki cenderung ringan

C. Malu dan takut diolok-olok atau dirundung

D. Anak laki-laki mempunyai mental lebih kuat daripada anak perempuan

Jawab : C

2. Pernyataan di bawah ini merupakan fakta yang kerap terdengar saat membicarakan kasus kekerasan seksual, yaitu…

A. Tingginya kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan dikarenakan tingginya pengguna media sosial di Indonesia

B. Tingginya kasus kekerasan seksual merupakan dampak negatif dari globalisasi dan modernisasi

C. Tingginya kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan karena murid kurang dibekali oleh pengetahuan agama

D. Tingginya kasus kekerasan seksual karena kurangnya edukasi mengenai hak kesehatan seksual dan reproduksi serta minimnya pengetahuan tentang kekerasan seksual, dan belum adanya kebijakan yang mengatur mengenai hal ini

Jawab : D

3. Cara kampanye anti kekerasan seksual di sekolah menengah yang kurang tepat adalah…

A. Menyisipkan materi anti kekerasan seksual di pelajaran Biologi

B. Menyelenggarakan seminar mengenai Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi HKSR

C. Menjadikan topik kekerasan seksual sebagai salah satu materi wajib di Masa Orientasi Siswa

D. Merancang tes kedewasaan untuk seleksi pengurus OSIS

Jawab : C

4. Dampak fisik yang diderita korban akibat kekerasan seksual antara lain…

A. Tertular penyakit menular seksual dan penyakit ginekologis

B. Luka fisik dan luka batin

C. Gampang lelah dan depresi

D. Dikucilkan masyarakat dan kehilangan pekerjaan

Jawab : A

5. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk dari kepemilikan kekuasaan/jabatan yang dapat mendorong seseorang menjadi pelaku kekerasan seksual adalah….

A. Sumber daya pengetahuan

B. Sumber daya energi

C. Sumber daya ekonomi

D. Penerimaan masyarakat/ status sosial

Jawab : B

6. Korban kekerasan seksual di satuan pendidikan memiliki hak yang bertujuan untuk mengubah kondisi korban menjadi lebih baik, bermartabat, dan sejahtera. Hak-hak ini berpusat pada kebutuhan dan kepentingan korban, antara lain sebagai berikut…

A. Hak audiensi, visum, dan konseling

B. Hak tanya jawab, didampingi pengacara

C. Hak penanganan, perlindungan, pemulihan

D. Hak mendapat izin cuti (belajar/mengajar), layanan medis, dan pendampingan jalur hukum

Jawab : C

7. Berdasarkan data dari KPAI, korban kekerasan seksual di satuan pendidikan semakin banyak terjadi di Sekolah Dasar, karena...

A. Kurangnya perhatian orang tua pada murid di jenjang sekolah dasar.

B. Kurangnya pemahaman murid mengenai aktivitas seksual dan hak-hak tubuh.

C. Tidak ada kebijakan mengenai kekerasan seksual di jenjang sekolah dasar.

D. Semua benar

Jawab : B

8. Ketimpangan dalam relasi kuasa dapat berkaitan dengan

A. Gender

B. Etos kerja

C. Moral

D. Etika

Jawab : A

9. Budaya pemakluman justru menyuburkan kekerasan seksual karena masyarakat sekotar menganggap sebuah kasus kekerasan seksual bukan sesuatu yang serius atau berakibat fatal. Budaya ini tumbuh karena kurangnya pengetahuan menyeluruh mengenai kekerasan seksual. Budaya pemakluman sering kali berkaitan erat dengan...

A. Victim blaming (menyalahkan korban)

B. Solusi dari jalur hukum

C. Pola asuh orang tua

D. Kenakalan remaja

Jawab : D

10. Pelaku kekerasan seksual di satuan pendidikan yang merupakan seorang pelajar dapat dikenai sangsi sedang dan berat. Sanksi sedang tersebut di antaranya...

A. Pengurangan hak ikut serta dalam proses belajar/skors

B. Pencabutan beasiswa

C. Wajib mengikuti program konseling hingga menyelesaikan proses rehabilitasi perilaku.

D. Semua benar

Jawab : D

11. Menurut data Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI, terjadi peningkatan kekerasan seksual terhadap anak di lingkungan sekolah selama Januari hingga Oktober 2019. Berikut pernyataan yang tidak sesuai dengan hasil survei KPAI adalah….

A .Anak perempuan lebih rentan mendapat kekerasan seksual daripada anak laki-laki

B. Mayoritas pelaku kekerasan seksual adalah pendidik

C. Korban paling banyak merupakan murid sekolah dasar

D. Anak perempuan dan anak laki-laki memiliki tingkat kerentanan yang sama dalam kasus kekerasan seksual

Jawab : B

12. Seorang pendidik sebaiknya memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai kekerasan seksual, karena…

A. Merupakan salah satu materi soal wajib di asesmen nasional yang harus dijawab

B. Agar tidak terlihat ketinggalan zaman saat membahas kasus kekerasan seksual yang sedang viral

C. Siapapun bisa menjadi pelaku maupun korban kekerasan seksual

D. Kekerasan seksual masuk dalam topik pendidikan berkarakter Pancasila 

Jawab : A

13. Seorang korban kekerasan seksual dapat mengalami gangguan kecemasan, gangguan stres pasca trauma, depresi, gangguan makan, gangguan disosiatif dan gangguan kepribadian. Artinya, korban mengalami dampak…

A. Fisik

B. Psikis

C. Sosial

D. Semua Benar

Jawab : D

14. Seorang murid perempuan menghina teman sekelasnya, sesama murid perempuan. Dia mengatakan bahwa bentuk tubuh temannya tersebut bukan seperti gadis perawan lagi. Berikut pernyataan yang tepat berkaitan dengan kasus di atas…

A. Terdapat ciri-ciri khusus yang menandai seorang gadis perawan atau tidak = fakta

B. Melecehkan bentuk tubuh yang mengarah pada nuansa seksual dan fungsi reproduksi masuk dalam kategori kekerasan seksual = mitos

C. Korban tidak akan menanggung dampak sosial dan psikis = fakta

D. Sesama perempuan mustahil melakukan kekerasan seksual = mitos

Jawab : D

15. Pelaku kekerasan seksual tidak memiliki karakteristik tertentu terkait identitas, pekerjaan, postur tubuh, maupun ciri lainnya. Akan tetapi, ada faktor-faktor pendorong mengapa seseorang melakukan kekerasan seksual, yakni….

A. Memiliki tabiat buruk dan minim prestasi

B. Tidak adanya peraturan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual

C. Masyarakat selalu mengedepankan/berpihak pada perspektif korban

D. Adanya kesempatan seperti suasana sepi, malam hari, dan tidak ada pengawasan

Jawab : B

 16. Satuan tugas (Satgas) penanganan kasus kekerasan seksual dapat menjatuhkan sanksi administratif yang lebih berat daripada rekomendasi satuan pendidikan kepada pelaku, baik untuk pelaku pendidik maupun pelajar, jika...

A. Korban merupakan penyandang disabilitas

B. Dampak kekerasan seksual yang dialami korban bersifat permanen atau sangat berat

C. Pelaku merupakan anggota satuan tugas penanganan kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan, kepala sekolah maupun pejabat sekolah lainnya

D. Semua benar

Jawab : D

 17. Seorang kepala sekolah terus membantah bahwa dirinya melakukan kekerasan seksual karena merasa tidak melakukan kekerasan fisik apa pun kepada siapa pun. Dia hanya mengirimkan lelucon mesum yang ditujukan kepada salah seorang guru perempuan yang baru saja menikah di grup Whatsapp sekolah. Mengapa kasus ini termasuk dalam kekerasan seksual daring?

A. Karena kepala sekolah tidak memiliki wibawa layaknya seorang pemimpin

B. Karena lelucon mesum tersebut terjadi di aplikasi obrolan digital

C. Karena banyak yang menyaksikan di grup obrolan Whatsapp

D. Karena korban langsung protes terbuka dan menegur keras kepala sekolah di forum tersebut

Jawab : B

18. Korban kekerasan seksual mungkin mengalami kesulitan untuk mengingat apa yang terjadi, merasa seperti dunia di sekitar korban tidak nyata atau merasa korban tidak berada di dalam tubuhnya. Ini adalah reaksi umum terhadap rasa sakit dan rasa takut yang disebut…

A. Harga diri yang terluka

B. Rasa percaya diri yang hilang

C. Disasosiasi

D. Impulsivitas

Jawab : C      


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memahami Karakteristik Satuan Pendidikan di Tahap Siap Modul 2

  Memahami Karakteristik  Satuan Pendidikan di Tahap Siap Modul 2 Memahami Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan di Tahap Berkembang (...